Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

iklann



Iklan


 

Iklan


 

iklan kpu



Indeks Berita

DPD Dorong Pemerintah Minta Pintu Khusus ke Saudi Terkait Atasi Delay Pesawat Haji

Minggu, 26 Mei 2024 | 26.5.24 WIB | 0 Views Last Updated 2024-05-27T02:42:20Z

 

Foto : Anggota DPD RI, Dedi Iskandar Batubara melepas keberangkatan Jamaah Calon Haji Kloter 11 Embarkasi Medan.

www.tigadaramedia.com

MEDAN : Terkait Delay atau masalah keterlambatan penerbangan jamaah calon haji Indonesia dari Medan menuju Arab Saudi dan dari Arab Saudi ke Medan hampir setiap tahun terjadi jamaah calon haji Kloter 11 Embarkasi Medan merasakan keterlambatan itu. Jamaah calon haji asal Batu Bara, Medan dan Nias Utara itu baru take off dari Kualanamu International Airport (KNIA), Sabtu (25/5/2024) pukul 00.55 WIB molor 7 jam dari jadwal semula Jumat (24/5/2024) pukul 17.55 WIB.

Anggota DPD RI asal Sumatera Utara (Sumut), Ustadz H. Dedi Iskandar Batubara merespon hal tersebut. Dedi anggota DPD Komite 3 urusan haji itu pun menyebut delay bisa dimaklumi, namun harus dievaluasi. “Kita maklum karena traffic flight luar biasa padat di bandara Madinah dan Jeddah karena semua penerbangan dari seluruh dunia akan take off dan landing dari sana," kata Dedi.

Dedi Iskandar Batubara saat bersama Kakanwil Kememang Sumut yang juga Ketua PPIH Emarkasi Medan Ahmad Qosbi Nasution mengatakan itu kepada wartawan sebelum melepas keberangkatan Kloter 12 Embarkasi Medan dari Asrama Haji menuju Kualanamu International Aiport (KNIA), Sabtu (25/5/2024) Malam.

Dedi pun menyebut keterlambatan itu masih dalam batas toleransi. Namun, seharusnya sejak awal harus diantisipasi oleh pihak Garuda maupun Kementerian Agama dengan memberikan langkah-langkah antisipatif. "Kita berharap ke depan semakin baik lah. Pasti dievaluasi,’’ cetusnya.

Sebagai jamaah haji terbesar dan paling banyak, kata Dedi, Indonesia semestinya mendapatkan layanan yang baik dari Pemerintah Arab Saudi. “Kita berharap akan ada layanan lebih diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada jamaah kita,’’ ucapnya. Layanan lebih yang diharapkan itu tentunya dengan kerjasama negara dengan negara yakni Indonesia dan Arab Saudi, termasuk fasilitas layanan penerbangan jamaah haji. "Mungkin ke depan perlu juga dipikirkan Pemerintah Saudi barangkali membuka pintu khusus jamaah Indonesia di kedatangan bandara Jeddah dan Madinah," tuturnya.

Dedi menyebut permintaan pintu khusus itu tidak mustahil karena 241 ribu jamaah kita gak ada apa-apanya dibanding negara-negara Eropa, Nigeria dan sebagainya. "Ya kita harus minta prioritas karena jamaah kita banyak. Supaya tidak ada lagi keterlambatan flight," harapnya.

(Syafii Hrp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update